Wew... hari ini tanggal 7 November 2008 adalah hari yang fantastic buat gw... en sebelumnya gw nggak ada feeling apa-apa sehabis ujian Manpro (postingan sebelumnya)... Gw ama Gama en Iwan Kuclux (selanjutnya gw panggil Iwan aja) pergi ke rumah Dhea di bilangan Tuntungan, Taman Siswa sono... Trus, dengan cuaca yang panas membara gitu, gw ama mereka pergi ke sono dengan tujuan mo minta foto-foto fieldtrip... tapi, kalo gw tujuannya mo liat rumah Dhea... hohoho... Sampai jum'atan di masjid deket rumahnya plus ditinggal ama pemilik rumah nggak tau kemana.. (huuu... dasar pemilik rumah yang nggak sopan... meninggalkan tamu).. But, whatever deh... gw abis ntu pisahan ama Gama, en selanjutnya gw ama Iwan pergi cari maem dulu karena sedari pagi masih kosong.. En... abis maem gw main ke rumah Iwan (kos) di Pogung. Ya... lumayanlah kos gitu.. nggak parah-parah banget... Hm... diskusi masalah IP en ngajari tentang masalah geostruk kemaren... Udah gitu emang gw udah merencanakan buat pergi rapat pemira jam 3 tepat di BEM mipa.. Nah, langit pun udah mendung gelap kelam... Kontan gw suruh si Iwan cepetan anterin gw ke MIPA, coz gw nggak mau basah.. yah.. pikiran gw nggak muluk-muluk.. yang penting sampai di MIPA dengan selamat... En.. The Tragedy Began...
Motor Iwan pun bergerak dari pogung sampai deket Pascasarjana (mushola Apung), trus gerak ke selatan di antara hutan biologi bagian teknik... en tiba-tiba.. angin mulai bergerak dari lambat, hingga cepat... malah cepat sekali... sampai gw ke simpangan teknik, daun-daun kering en semua pasir, kerikil halus, daun baru, ranting beterbangan ke arah selatan... (lihat jalur 1).. En, penjual voucher di deket Sardjito berlari-lari mengejar papan reklamenya yang diterbangkan oleh angin ke arah utara (ini menurut gw fase pengumpulan angin dari selatan).. Trus gw en Iwan jalan ke arah mipa lewat hutan biologi... kontan gw berjalan melawan arah angin yang makin besar... sekitar 16 knot gitu deh... En... dengan menutup-nutupi mata kita dari serangan pasir en daun, gw akhirnya berhenti di samping perpustakaan geofisika.. en Iwan pulang balik ke kosnya... En, gw pun berjalan ke selasar... di langit gw melihat banyak eh... ratusan burung peritntang pulau (halahm sok tau) yang beterbangan.... En hujan pun turun dengan derasnya... menyapu apa yang ada di hadapannya dengan angin yang mencapai puncaknya sekitar 25 knot... En, gw selama itu nunggu terus di selasar MIPA sama anak-anak Fisika yang sedang makrab di A107 en terpaksa berhenti karena listrik mati... Oiya, karyawan pun juga keluar semua, apalgi pedangan di kantin klaster MIPA juga lari terbirit-birit... Pokoknya seru....
Motor Iwan pun bergerak dari pogung sampai deket Pascasarjana (mushola Apung), trus gerak ke selatan di antara hutan biologi bagian teknik... en tiba-tiba.. angin mulai bergerak dari lambat, hingga cepat... malah cepat sekali... sampai gw ke simpangan teknik, daun-daun kering en semua pasir, kerikil halus, daun baru, ranting beterbangan ke arah selatan... (lihat jalur 1).. En, penjual voucher di deket Sardjito berlari-lari mengejar papan reklamenya yang diterbangkan oleh angin ke arah utara (ini menurut gw fase pengumpulan angin dari selatan).. Trus gw en Iwan jalan ke arah mipa lewat hutan biologi... kontan gw berjalan melawan arah angin yang makin besar... sekitar 16 knot gitu deh... En... dengan menutup-nutupi mata kita dari serangan pasir en daun, gw akhirnya berhenti di samping perpustakaan geofisika.. en Iwan pulang balik ke kosnya... En, gw pun berjalan ke selasar... di langit gw melihat banyak eh... ratusan burung peritntang pulau (halahm sok tau) yang beterbangan.... En hujan pun turun dengan derasnya... menyapu apa yang ada di hadapannya dengan angin yang mencapai puncaknya sekitar 25 knot... En, gw selama itu nunggu terus di selasar MIPA sama anak-anak Fisika yang sedang makrab di A107 en terpaksa berhenti karena listrik mati... Oiya, karyawan pun juga keluar semua, apalgi pedangan di kantin klaster MIPA juga lari terbirit-birit... Pokoknya seru....
Angin puting beliung menghantam sebagian wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta, terutama di kawasan kampus Universitas Gadjah Mada. Angin menghantam sekira pukul 15.00 WIB, Jumat (7/11/2008). Reza Sjafirman, warga Jalan Kaliurang, mengatakan kerusakan banyak terjadi di kampus UGM. "Dari jalan simpang empat Jalan Kaliurang tepatnya di kampus Magister Manajemen UGM sampai simpang empat Mirota Kampus terkena puting beliung. Pohon-pohon bertumbangan. Banyak kantor terkena pohon tumbang, terutama pusat-pusat penelitian kampus UGM," papar Reza kepada okezone. Dalam pantauannya, pohon tumbang antara lain tampak di Jalan Kayu Putih, kawasan sekitar Rumah Sakit Umum Daerah Sardjito, dan kawasan Selokan Mataram. "Di gedung Graha Sabha Pramana malah ada pohon besar terlepas dari tanah. Di Jalan Kayu Putih dan sekitar Sekip UGM, atap-atap rumah berterbangan," ujarnya. Sebelum peristiwa terjadi, pada siang hari cuaca di Yogyakarta terasa panas. "Agak panas sampai pukul 14.00 WIB, lalu gerimis. Dan ternyata di UGM malah ada puting beliung," cerita dia. Bangunan-bangunan kampus UGM yang mengalami kerusakan antara lain di sekitar Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Geografi. "Kampus matematika juga kena. Rumah almarhum Profesor Teuku Jacob (mantan Rektor UGM) juga kena pohon tumbang," ucap penggemar motor tua ini. Dalam pantauannya, pada pukul 16.40 WIB cuaca di sekitar lokasi terlihat mendung tebal. "Sepertinya mau hujan deras," timpal dia. Belum diketahui apakah peristiwa ini mengakibatkan korban atau tidak. "Yang pasti ada sejumlah kendaraan yang tertimpa pohon," tutup dia. (dari www.okezone.com)
Selain itu masih banyak tempat-tempat yang hancur... kayak di LSIS en SMC, ada juga Gedung Kimia atas... Mipa Selatan juga katanya kacanya pecah semua... Kalo bisa bilang.. ini mungkin sebuah peringatan dari Allah untuk kita semua... (duile)... Hujan reda setengah jam dari jam 3 sore.. sekitar jam 3.30... Listrik masih mati... Intinya: Jogja yang jarang kena puting beliung pin akhirnya harus kena en mengapa harus kena di MIPA, en UGM umumnya???
Komentar
jadi kulnya aga tenangan dikit
tapi, sia2 donk kita2 bayar jut-jutan kalo cuma dihabisin 1 sore aja